Zeventina's Journey ~ Catatan Kebahagiaanku

Zeventina's Design JUST FOR U
"Blogspot, Wordpress, Yahoo 360's Themes"



Friday, August 26, 2005 | 2:14 PM

Jerman Banjir


Barusan mama sms. Tanya gimana apa aku baik-baik aja. Katanya di Indosiar disiarin banjir di Ulm. Duh, tadinya aku ga mau cerita ke mama. Aku takut mamaku panik. Makanya aku engga posting tentang banjir, khawatir keluargaku di indonesia baca. Eh.. ternyata tahu dari TV. Yo wess, aku posting aja deh sekalian. Agar mamaku tenang..

Harusnya bulan Agustus gini masih sommer (musim panas). Tapi kenyataannya malah hujan terus... Suhu berkisar antara 12°-14°. He..he.. mana ada sommer sedingin itu ya? Sommer gagal, kata Franz. Emang iya. Sebel juga. Baju sexy yang buka-bukaan jadi ga kepake deh. Uupss... just kiddinx ...

Karena hujan yang besar dan terus menerus, beberapa kota di Jerman yang dilalui Donau (sungai besar dan panjang, istilah Inggris terkenal dengan nama Sungai danube), meluap airnya sampai sekitar 9 meter. Banyak juga apartemen yang terendam air campur lumpur. Ada juga korban jiwa di beberapa tempat. Melihat itu, seperti tsunami pindah ke sini. Sedih.. Hampir tiap hari siaran TV di Ulm nyiarin berita banjir. Sampai merinding lihatnya.

Beberapa hari yang lalu, Donau di Ulm naik sekitar 2 meter. Donau itu adalah tempat main favourite aku dan Cha. Disana ada spielplatzt, tempat main anak kesukaannya Cha. Enak sekali semedi disana, tempatnya asyik banget. Sayang ternyata sekarang statusnya siaga 3. Di kota lain ada yang siaga 1.

Rumahku jaraknya sekitar 10 menit naik bus dari Donau. He..he.. cukup dekat ya. Tapi daerahku (dekat Uni), cukup tinggi. Sebelum ke aku, kalau sampai terjadi hal buruk, pasti air donau yang meluap akan merendam kota dulu. Rasanya sulit buat menjangkau tempatku yang terbilang tinggi, ditambah lagi aku tinggal di apartemen lantai 3. Jadi tambah tinggi. Walaupun begitu, rasa khawatir pasti ada. Tapi hidup, mati kan semua di tangan Tuhan. Aku pasrah aja.

Aku melakukan persiapan juga. Numpuk beras dan sembako.. he..he.. jaga2 kalau transportasi keganggu dan kita sulit cari bahan makanan. Beberapa hari lalu sempat rute bus terganggu. Jadwalnya jadi lambat. Ternyata imbas banjir ini..

Tetapi, ada yang menyejukan hatiku. Aku melihat begitu sigapnya tentara2 Jerman membantu membuat benteng dari karung2 pasir di sekeliling tepi donau, buat menahan air agar tak meluap ke jalan raya. Mereka sangat sigap, ditambah peralatan yang serba modern. Semua seperti tak kenal lelah, bersama mobil2 yang mirip mobil pemadam kebakaran untuk menyedot air dari jalan raya untuk dikembalikan ke donau. Mungkin ini kelebihan hidup disini.. peralatannya canggih2. Sarana buat menanggulangi banjirnya bagus banget.

Duh.. bencana kok dimana-mana ya. Tak kenal tempat, tak kenal waktu. Aku hanya bisa mengajarkan ke Cha, bahwa kita hidup tak bisa selalu mulus. Banyak kerikil2 yang bisa berasal dari manusia, bisa berasal dari alam. Kita harus berdoa, agar kalaupun kematian menjemput, kita mati dengan tenang, tanpa kesakitan, tanpa penderitaan. Aku ajarkan dia bahwa kekuatan doa itu sangat ampuh.. bisa menghalau segalanya...

Buat mama, papa dan semua keluarga di Bandung, jangan panik. Semua akan baik-baik aja. Oke?


3 comments